ratudetektif.com – Sabtu, 12 Juli 2025 menjadi momentum penting bagi program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch‑3: sebanyak 30.018 peserta resmi ditetapkan sebagai Komponen Cadangan (Komcad) dalam sebuah upacara di Lapangan Brigif Cimahi, Jawa Barat. Penetapan ini menandai kesiapan mereka untuk mengemban tugas strategis sebagai Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai kecamatan dan kabupaten.
SPPI Batch‑3: Latar Belakang & Tujuan Program
Program SPPI merupakan inisiatif nasional dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Universitas Pertahanan (Unhan). Melalui pendidikan dasar militer dan pelatihan manajerial, program ini diarahkan untuk membentuk sarjana yang mampu menjembatani ketahanan pangan serta kesiapan bela negara.
Tujuan utama SPPI antara lain:
-
Meningkatkan kualitas SDM di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) melalui kampanye gizi
-
Membentuk figur pemberdaya lokal yang memiliki kemampuan manajerial dan militer ringan
-
Menyiapkan cadangan sipil yang siap mendukung tugas negara melalui implementasi program nasional
Penetapan Komcad SPPI adalah bukti implementasi strategi reformasi kelembagaan pertahanan sekaligus keberpihakan pada pembangunan manusia.
Tahapan Seleksi dan Pendidikan Komcad SPPI
Peserta SPPI Batch‑3 mengikuti rangkaian proses selama tiga bulan:
-
Pendidikan Dasar Militer (April–Juni)
-
Pelatihan Manajerial (Juni–Juli)
-
Upacara Penetapan Komcad (12 Juli)
Seleksi awal meliputi ujian mental, fisik, dan kemampuan akademik—ditujukan bagi sarjana lintas disiplin. Tahap pendidikan dasar militer mengajarkan kedisiplinan, navigasi, pengoperasian senjata ringan, serta bela diri ala infanteri.
Pelatihan manajerial berikutnya menekankan pengelolaan program publik, komunikasi publik, dan kepemimpinan tim, yang relevan untuk tugas mereka di SPPG.
Penetapan Komcad dilakukan dalam upacara resmi oleh Rektor Unhan Letjen TNI (Purn) Anton Nugroho dan Pangdam setempat—sebagai simbol kesuksesan proses pendidikan dan kesiapan operasional mereka.
Atraksi & Simbol Kebolehan Militer
Setelah prosesi penetapan, peserta menampilkan atraksi militer:
-
Bongkar pasang senjata dalam kondisi mata tertutup
-
Bela diri dan pertempuran jarak dekat
-
Rintangan dan simulasi tempur taktis
Penampilan ini bukan sekadar ritual, tapi pencerminan kesiapan nyata—menunjukkan bahwa Komcad SPPI tidak hanya siap menjadi cadangan, tetapi juga menguasai standar militer dasar. Atraksi seperti ini memperkuat legitimasi program di mata publik dan militer.
Penugasan Program SPPG: Peran Strategis Komcad
Sebagai Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG), Komcad SPPI akan ditempatkan di kecamatan/kabupaten yang membutuhkan:
-
Distribusi makanan bergizi gratis – memperkuat ketahanan pangan lokal
-
Koordinasi lintas sektoral – dengan Dinas Pangan, Kesehatan, dan stakeholder desa
-
Monitoring pelaksanaan gizi – memastikan target sasaran anak dan lansia terpenuhi
Peran ini menjembatani aspek sosial dan pertahanan: menyiapkan sarjana sipil yang sekaligus mendukung tugas negara lewat pendekatan manajerial dan militer ringan.
Basis Hukum & Regulasi Komcad SPPI
Pelaksanaan program ini mengacu pada Permenhan RI No. 3/2021 tentang pembentukan, penetapan, dan pembinaan komponen cadangan. Peraturan ini melegitimasi peran warga sipil berbasis pendidikan tinggi sebagai cadangan pertahanan, dengan pelatihan dan pembinaan up to date.
Kemhan dan Unhan juga memastikan koordinasi dengan TNI AD untuk integrasi pelatihan, standar keamanan, serta mutu pendidikan militer basis sipil.
Dukungan TNI AD & Kolaborasi Daerah
Di berbagai wilayah—seperti di Kodam IX/Udayana (858 peserta) dan Dodikjur Rindam VI di Balikpapan (1.748 peserta)—penetapan Komcad SPPI Batch‑3 juga dilakukan serentak, membuktikan kolaborasi lintas daerah.
Pangdam dan unsur komando daerah militer memberikan arahan langsung serta amanat Menhan yang disampaikan melalui inspektur upacara. Kolaborasi ini menegaskan bahwa Komcad SPPI bukan sekadar simbolik, namun komponen cadangan nyata dalam sistem pertahanan negara.
Penetapan Komponen Cadangan SPPI Batch‑3, ditandai dengan keikutsertaan 30.018 sarjana sebagai calon SPPG, adalah satu langkah nyata dalam reformasi kelembagaan pertahanan dan pembangunan SDM. Program ini memadukan dimensi militer ringan dan pelayanan publik berupa pemberdayaan gizi, menjadikan Komcad SPPI sebagai aset strategis.