ratudetektif.com – Malam 11 Juli 2025 jadi kabar buruk bagi fans Crystal Palace. Setelah meraih tiket Liga Europa sebagai juara Piala FA, klub ini secara resmi diturunkan ke Conference League karena aturan multi-club ownership UEFA. Chairman Steve Parish langsung meradang, menyebut keputusan UEFA “injust” dan akan bertahan lewat jalur hukum.
Kronologi Penurunan Crystal Palace
Pada 17 Mei, Palace mengamankan tiket Liga Europa musim depan dengan melibas Manchester City di final Piala FA berkat gol Eberechi Eze.
Namun, aturan UEFA melarang satu entitas mempunyai pengaruh terhadap dua klub dalam satu kompetisi Eropa secara bersamaan. Masalah muncul karena pemegang saham utama Eagle Football Holdings, John Textor, juga memiliki saham di Lyon, yang juga lolos ke Liga Europa.
Meski Textor sudah menjual sahamnya dan menjual ke Woody Johnson, prosesnya selesai setelah batas waktu 1 Maret — sehingga UEFA tetap menjatuhkan keputusan efektif.
Reaksi Marah Chairman Steve Parish
Dalam wawancara eksklusif, Parish menyebut keputusan ini sebagai “travesty of justice,” “injustice terbesar dalam sejarah sepak bola,” dan menyerukan UEFA untuk segera bertindak agar adil.
Menurutnya ini bukan hanya syarat administratif. Terlebih, Palace sudah memenuhi syarat kompetisi dan memenangkan gelar secara fair melalui lapangan.
Parish juga menyiapkan jalur hukum termasuk Banding ke CAS (Court of Arbitration for Sport) dan berharap intervensi presiden UEFA, Aleksander Ceferin, guna pembatalan. Ia juga menegaskan bahwa fans, pemain, dan staf sangat dirugikan.
Alasan & Langkah UEFA
UEFA menerapkan Pasal 5.01 regulasi kompetisi klub, yang melarang kepemilikan ganda dengan potensi konflik kepentingan .
Kendati Textor tidak aktif mengambil keputusan klub, UEFA mengatakan aturan berlaku pada kepemilikan saham mayoritas, bukan seberapa aktif pengaruhnya.
Dengan Lyon tetap bertahan di Liga Europa—karena berhasil hindari degradasi Ligue 1—maka mereka mendapatkan slot, sedangkan Palace otomatis diturunkan ke Conference League.
Konsekuensi Kompetisi & Finansial
Konsekuensi paling signifikan adalah penurunan kompensasi finansial. Conference League memberikan hadiah uang jauh lebih kecil dibanding Liga Europa .
Belum lagi — penurunan jadwal media dan eksposur global akan berdampak pada brand value, sponsor, dan potensi rekrutmen pemain.
Palace juga mungkin harus melalui babak kualifikasi terlebih dahulu, tidak langsung ke fase grup Eropa — langkah yang bisa melelahkan dan berisiko.
Peluang Nottingham Forest
Dengan kursi Palace kosong di Liga Europa, Nottingham Forest—yang finis ketujuh Premier League—kemungkinan akan menggantikan posisi tersebut jika memenuhi syarat UEFA
Forest siap maju, namun keputusan final masih tergantung hasil banding Palace ke CAS.
Situasi ini bisa mengubah peringkat tim Inggris di Eropa dan menimbulkan polemik soal keadilan kompetitif.
Reaksi Textor & Masa Depan Kepemilikan
John Textor sebelumnya menyatakan dirinya tidak punya pengaruh signifikan dalam operasi Palace dan menjual sahamnya ke Woody Johnson, pemilik New York Jets.
Dia memastikan bahwa penjualan sedang proses dan seharusnya menghilangkan konflik kepentingan, namun terlambat.
Textor juga menyinggung ambisinya berharap Palace mendapat pendanaan lebih besar, namun sekarang klub malah terganjal aturan teknis UEFA.
Crystal Palace turun kasta dari Liga Europa karena dianggap melanggar aturan multi–club ownership UEFA, menuai kemarahan dari klub dan fans. Chairman Steve Parish menilai keputusan ini sebagai ketidakadilan besar, dan banding melalui CAS jadi jalan lanjut. Sementara itu, Nottingham Forest siap ambil alih slot Eropa jika banding gagal.